Rabu, 18 Februari 2015

KANKER SERVIKS DAN CARA MENGATASINYA

Kanker Serviks biasa disebut kanker mulut rahim
 Kanker-Serviks Kanker serviks merupakan jenis kanker yang banyak menyerang wanita indonesia.
Tingginya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks pada wanita indonesia terjadi karena pada umumnya kanker tsb baru diketahui setelah memasuki stadium lanjut.
Penyakit Kanker Rahim adalah pembunuh nomor satu yang kerap mengintai para wanita di usia subur mereka.
Di negara maju,kasus kanker serviks sudah agak menurun.Penurunan tersebut dihasilkan oleh program Paps mear yang dilakukan secara teratur sebagai upaya pencegahan sekunder dan deteksi dini kanker serviks.
Gejala yang muncul akibat kanker serviks tergantung pada fase pertumbuhannya.
Pada fase preinvasif (dini),gejala ataupun ciri kanker serviks sering tidak muncul atau hanya sedikit gejala yang muncul, seperti keputihan.
Pada fase invasif (lanjut), gejala atau ciri yang muncul antara lain terjadi pendarahan vagina di luar masa haid,sakit dan pendarahan setelah bersanggama,rasa sakit pada daerah panggul,nafsu makan hilang,berat badan turun dan anemia karena pendarahan.
  • Definisi kanker serviks
Kanker serviks adalah sejenis kanker yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) yang menyerang leher rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Jenis kanker ini merupakan jenis kanker nomor dua yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia dan juga merupakan kanker nomor dua yang paling beresiko menyebabkan kematian.
Kanker ini dapat hadir melalui pendarahan pada vagina. Gejala kanker serviks tidak terlihat, kecuali bila kanker sudah memasuki stadium yang lebih tinggi.
Setiap hari ada sekitar 40 orang yang mengidap kanker serviks di Indonesia dan 20 orang diantaranya meninggal dunia.
  • Penyebab kanker serviks
Penyebab Kanker serviks
Sebenarnya belum diketahui secara pasti ,tapi sekitar 95% kanker serviks diduga karena virus HPV.Virus ini sendiri mempunyai banyak varian. dan ditularkan melalui hubungan seksual.
Karakteristik Virus HPV ( Virus Kanker Serviks ) :
Resisten terhadap panas.
Dapat menular secara non seksual, misalnya melalui penggunaan bersama pakaian yang terkontaminasi dalam jangka waktu lama.
Infeksi kebanyakan dapat bertahan selama 8 bulan, kemudian menghilang. Setelah 2 tahun sekitar 10% wanita ternyata masih membawa virus aktif dalam vagina dan serviks.
Tipe virus ANAEROB OBLIGAT ( tidak bisa berkembang / mati ditempat kaya oksigen)
Kanker serviks berawal dari lesi prakanker yang dalam waktu 5 – 15 tahun dapat menjadi kanker serviks invasif
Perempuan dan laki-laki yang sering berhubungan seksual ketika masih di bawah usia 20 tahun rentan terkena penyakit kanker servikskhususnya apabila sering berganti-ganti pasangan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) dan sebagian besar disebabkan oleh virus HPV 16 dan HPV 18.virus hpv
Sel kanker pada awalnya tumbuh dari mulut rahim yang terletak di bawah rahim dan di atas vagina.
Ada dua jenis sel pada mulut rahim, yaitu sel kolumnardan sel skuamosa.
Penyakit kutil kelamin juga bisa menjadi faktor pendukung menyebarnya virus HPV ini.
Pada wanita, kutil kelamin tumbuh pada vulva dan serviks. Sedangkan pada pria, kutil kelamin akan tumbuh pada penis atau skrotum dan pada beberapa kasus tertentu kutil kelamin tumbuh pada area selangkangan.
Keluhan yang dirasakan adalah adanya rasa gatal, panas, pendarahan dan rasa sakit pada penis atau vagina, strotum dan daerah anal.
Jika wanita yang terkena kutil sedang mengandung maka kutil kelamin yang diderita bisa menular pada janin dalam kandungan dan bisa membuat bayi kesulitan bernafas.
Kanker serviks biasanya menunjukkan gejala-gejala seperti keputihan atau keluar cairan kekuning-kuningan pada vagina, mengeluarkan darah secara berlebihan ketika menstruasi, nafsu makan sedikit atau kehilangan nafsu makan, badan menjadi kurus karena kekurangan gizi, berat badan berubah secara drastis (naik-turun), sakit saat buang air kecil, dan rasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Pencegahan Kanker Serviks
Pencegahan awal bisa dilakukan dengan mengurangi atau menghilangkan kontak dengan karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.
Tindakan pencegahan pada kanker serviks juga dapat dilakukan melalui pemberian vaksin dan program skrining dimana vaksin HPV akan diberikan pada perempuan melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.
Sebaiknya pemberian vaksin diberikan pada perempuan yang masih berusia muda karena perempuan yang masih muda memiliki tingkat imunisasi yang sangat baik. Selain itu pertumbuhan dan reproduksi sel di area serviks perempuan yang masih berusia muda masih sangat baik.
Langkah- langkah pencegahan dan yang harus dihindari :
Pencucian vagina.
Banyak wanita mencuci / membilas vagina dengan obat-obatan antiseptik tertentu. Kebiasaan mencuci vagina bisa menimbulkan kanker serviks, baik obat cuci vagina antiseptik maupun deodoran, karena dapat menyebabkan iritasi di vagina. Iritasi yang berlebihan dan terlalu sering akan merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya menjadi kanker. Kecuali bila ada indikasi, misalnya infeksi yang memerlukan pencucian vagina dengan zat-zat kimia, itupun atas saran dokter. karena pencucian vagina dengan zat-zat kimia dapat mengakibatkan kuman-kuman mati termasuk kuman basillus doderlain yang memproduksi asam laktat untuk mempertahankan pH vagina. Bila pH tidak seimbang, maka kuman lain seperti jamur dan bakteri bisa punya kesempatan hidup di tempat tersebut.
Menaburi bedak pada vagina.
Pemakaian bedak pada vagina wanita usia subur bisa memicu terjadinya kanker ovarium ( indung telur ). Sebab di usia subur sering ovulasi, pada saat ovulasi terjadi perlukaan di ovarium. Bila partikel bedak masuk akan menempel di atas luka tersebut. Akibatnya bisa merangsang bagian luka untuk berubah sifat jadi kanker.
Pola makan tinggi lemak.
Timbulnya kanker berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium ( badan rahim).
Pembalut berkualitas rendah.
Menurut WHO ( Badan Kesehatan Dunia ), Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim nomor 1 di dunia dan 62% diakibatkan karena penggunaan pembalut yang kurang berkualitas. Tahukah anda, menurut penelitian terdapat sebanyak 107 bakteri permilimeter persegi ditemukan diatas pembalut wanita berkualitas rendah
Berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks.
a. Sering berganti pasangan seksual.
b. Berhubungan seksual di usia muda.
c. Kehamilan yang berulang kali (sering melahirkan).
d. Infeksi virus pada serviks.
e. Umur 20-30 tahun / 40-60 tahun.
f. Status gizi, sosial ekonomi
g. Status imunitas rendah.

Jadi sekali lagi para wanita dihimbau agar peduli dan waspada terhadap gejala ataupun ciri kanker serviks yang dapat muncul seperti bom waktu tanpa disadari.Karena itu anda harus rajin memeriksakan terutama pada bagian reproduksi
Pencegahan kanker serviks sejak dini selain melakukan serangkaian test dan vaksin dapat juga dengan minum  MILAGROS  secara rutin, karena mengkonsumsi Tahitian Noni secara teratur selain mencegah penyakit kanker (segala jenis kanker ) juga diabetesjantung , ginjal, syaraf dll.

Pengobatan Kanker Serviks

Terdapat Tiga jenis pengobatan untuk kanker serviks :
  1. Operasi.
  2. Radioterapi.
  3. Kemoterapi.
Sebenarnya ada sebuah metode lagi yaitu pengobatan herbal atau terapi herbal dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage,namun kita tidak akan membahasnya terlalu dalam karena sudah terlalu banyak kisah sembuh dengan terapi ini.
Stadium Kanker Serviks
A.   Stadium pra kanker hingga 1A biasanya diobati dengan histerektomi

Histerektomi


Histerektomi sederhana: Rahim diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan yang berada di dekatnya.


Baik vagina maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat.
Rahim dapat diangkat dengan cara operasi di bagian depan perut (perut) atau melalui vagina.
Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil.
Histerektomi digunakan untuk mengobati beberapa kanker serviks stadium awal . Hal ini juga digunakan untuk stadium pra-kanker serviks , jika sel-sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.


Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul: pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di dekatnya, bagian atas vagina yang berbatasan dengan leher rahim, dan beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul.
Operasi ini paling sering dilakukan melalui pemotongan melalui bagian depan perut dan kurang sering melalui vagina.
Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil.
Sebuah histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul adalah pengobatan yang umum digunakan untuk kanker serviks stadium I, dan lebih jarang juga digunakan pada beberapa kasus stadium II, terutama pada wanita muda.
Dampak seksual dari histerektomi: Setelah histerektomi, seorang wanita masih dapat merasakan kenikmatan seksual. Seorang wanita tidak memerlukan rahim untuk mencapai orgasme. Jika kanker telah menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, meskipun demikian, operasi sebenarnya bisa memperbaiki kehidupan seksual seorang wanita dengan cara menghentikan gejala-gejala ini.
Bila pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi pilihan.
B. Untuk stadium IB dan IIA kanker serviks:
  • Bila ukuran tumor < 4cm: radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa kemo
  • Bila ukuran tumor >4cm: radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi

Trachelektomi


Sebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan wanita muda tertentu dengan kanker stadium awal untuk dapat diobati dan masih dapat mempunyai anak.
Metode ini melibatkan pengangkatan serviks dan bagian atas vagina dan meletakkannya pada jahitan berbentuk seperti kantong yang bertindak sebagai pembukaan leher rahim di dalam rahim.
Kelenjar getah bening di dekatnya juga diangkat. Operasi ini dilakukan baik melalui vagina ataupun perut.
Setelah operasi ini, beberapa wanita dapat memiliki kehamilan jangka panjang dan melahirkan bayi yang sehat melalui operasi caesar.
Dalam sebuah penelitian, tingkat kehamilan setelah 5 tahun lebih dari 50%, namun risiko keguguran lebih tinggi daripada wanita normal pada umumnya. Risiko kanker kambuh kembali sesudah pendekatan ini cukup rendah.
C. Kanker serviks stadium lanjut (IIB-IVA)
dapat diobati dengan radioterapi dan kemo berbasis cisplatin.
Pada stadium sangat lanjut (IVB), dokter dapat mempertimbangkan kemo dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.
Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuannya pengobatan adalah untuk mengangkat atau menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker.
Kadang-kadang pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejala-gejala.
Hal ini disebut perawatan paliatif.
Pada kanker serviks stadium awal, biasanya dokter akan memberikan radioterapi (external maupun internal).
Kadang radioterapi juga diberikan sesudah pembedahan. Akhir-akhir ini, dokter seringkali melakukan kombinasi terapi (radioterapi dan kemoterapi) untuk mengobati kanker serviks yang berada antara stadium IB hingga IVA. Yaitu, antara lain bila ukuran tumornya lebih besar dari 4 cm atau bila kanker ditemukan telah menyebar ke jaringan lainnya (di luar serviks), misalnya ke kandung kemih atau usus besar.

Kemoterapi untuk Kanker Serviks

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Biasanya obat-obatan diberikan melalui infuse ke pembuluh darah atau melalui mulut. Setelah obat masuk ke aliran darah, mereka menyebar ke seluruh tubuh. Kadang-kadang beberapa obat diberikan dalam satu waktu.
Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping.
Efek samping ini akan tergantung pada jenis obat yang diberikan, jumlah/dosis yang diberikan, dan berapa lama pengobatan berlangsung. Efek samping bisa termasuki:
  • Sakit maag dan muntah (dokter bisa memberikan obat mual/muntah)
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kerontokan rambut jangka pendek
  • Sariawan
  • Meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi (kekurangan sel darah putih)
  • Pendarahan atau memar bila terjadi luka (akibat kurang darah)
  • Sesak napas (dari rendahnya jumlah sel darah merah)
  • Kelelahan
  • Menopause dini
  • Hilangnya kemampuan menjadi hamil (infertilitas)

Radioterapi untuk Kanker Serviks

Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi (seperti sinar-X) untuk membunuh sel-sel kanker ataupun menyusutkan tumornya.
Sebelum radioterapi dilakukan, biasanya Anda akan menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah Anda menderita Anemia. Penderita kanker serviks yang mengalami perdarahan pada umumnya menderita Anemia. Untuk itu, transfusi darah mungkin diperlukan sebelum radioterapi dijalankan.

Radioterapi ada 2 jenis, yaitu radioterapi eksternal dan radioterapi internal.
Radioterapi eksternal berarti sinar X diarahkan ke tubuh Anda (area panggul) melalui sebuah mesin besar.
Radioterapi internal berarti suatu bahan radioaktif ditanam ke dalam rahim/leher rahim Anda selama beberapa waktu untuk membunuh sel-sel kankernya. Salah satu metode radioterapi internal yang sering digunakan adalah brachytherapy.
Efek Samping Radioterapi Ada beberapa efek samping dari radioterapi, yaitu:
  • Kelelahan
  • Sakit maag
  • Sering ke belakang (diare)
  • Mual
  • Muntah
  • Perubahan warna kulit (seperti terbakar)
  • Kekeringan atau bekas luka pada vagina yang menyebabkan senggama menyakitkan
  • Menopause dini
  • Masalah dengan buang air kecil
  • Tulang rapuh sehingga mudah patah tulang
  • Rendahnya jumlah sel darah merah (anemia)
  • Rendahnya jumlah sel darah putih
  • Pembengkakan di kaki (disebut lymphedema)

Faktor-faktor lain yang mungkin berdampak pada keputusan pengobatan Anda termasuk usia Anda, kesehatan Anda secara keseluruhan, dan preferensi Anda sendiri. Seringkali cukup bijak untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion) yang memberikan Anda perspektif lain dari penyakit Anda.
Brachytherapy untuk Kanker Serviks
Brachytherapy telah digunakan untuk mengobati kanker serviks sejak awal abad ini. Pengobatan yang ini cukup sukses untuk mengatasi keganasan di organ kewanitaan. Baik radium dan cesium telah digunakan sebagai sumber radioaktif untuk memberikan radiasi internal. Sejak tahun 1960-an di Eropa dan Jepang, mulai diperkenalkan sistem HDR(high dose rate) brachytherapy.
HDR brachytherapy diberikan hanya dalam hitungan menit. Untuk mencegah komplikasi potensial dari HDR brachytherapy, maka biasanya HDR brachytherapy diberikan dalam beberapa insersi. Untuk pasien kanker serviks, standar perawatannya adalah 5 insersi. Waktu dimana aplikator berada di saluran kewanitaan (vagina, leher rahim dan/atau rahim) untuk setiap insersi adalah sekitar 2,5 jam. Untuk pasien kanker endometrium yang menerima brachytherapy saja atau dalam kombinasi dengan radioterapi external, maka diperlukan total 2 insersi dengan masing-masing waktu sekitar 1 jam.
Keuntungan HDR brachytherapy adalah antara lain: pasien cukup rawat jalan, ekonomis, dosis radiasi bisa disesuaikan, tidak ada kemungkinan bergesernya aplikator. Yang cukup memegang peranan penting bagi kesuksesan brachytherapy adalah pengalaman dokter yang menangani.
Pembedahan untuk Kanker Serviks
Ada beberapa jenis operasi untuk kanker serviks. Beberapa melibatkan pengangkatan rahim (histerektomi), yang lainnya tidak. Daftar ini mencakup jenis operasi yang paling umum untuk kanker serviks.
Cryosurgery
Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan ke dalam vagina dan pada leher rahim. Ini membunuh sel-sel abnormal dengan cara membekukan mereka. Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ad adi dalam leher rahim (stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang telah menyebar ke luar leher rahim.
Bedah Laser
Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus sebagian kecil dari jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser hanya digunakan sebagai pengobatan untuk kanker serviks pra-invasif (stadium 0).
Konisasi
Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau laser tau menggunakan kawat tipis yang dipanaskan oleh listrik (prosedur ini disebut LEEP atau LEETZ).
Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks tahap awal (0 atau I). Hal ini jarang digunakan sebagai satu-satunya pengobatan kecuali untuk wanita dengan kanker serviks stadium dini yang mungkin ingin memiliki anak. Setelah biopsi, jaringan (berbentuk kerucut) diangkat untuk diperiksa di bawah mikroskop. Jika batas tepi dari kerucut itu mengandung kanker atau pra-sel kanker, pengobatan lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sel-sel kankernya telah diangkat.
Ekstenterasi Panggul
Selain mengambil semua organ dan jaringan yang disebutkan di atas, pada jenis operasi ini: kandung kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar juga diangkat. Operasi ini digunakan ketika kanker serviks kambuh kembali setelah pengobatan sebelumnya.
Jika kandung kemih telah diangkat, sebuah cara baru untuk menyimpan dan membuang air kecil diperlukan. Sepotong usus pendek dapat digunakan untuk membuat kandung kemih baru. Urine dapat dikosongkan dengan menempatkan sebuah tabung kecil (disebut kateter) ke dalam lubang kecil di perut tersebut (disebut: urostomi). Atau urin bisa mengalir ke kantong plastik kecil yang ditempatkan di bagian depan perut.
Jika rektum dan sebagian usus besar diangkat, sebuah cara baru untuk melewati kotoran/feses diperlukan. Hal ini dilakukan dengan kolostomi, yaitu dibuat lubang pembukaan di perut dimana kotoran dapat dikeluarkan. Atau ahli bedah mungkin dapat menyambung kembali usus besar sehingga tidak ada kantung di luar tubuh yang diperlukan. Jika vagina diangkat, sebuah vagina baru yang terbuat dari kulit atau jaringan lain dapat dibuat/direkonstruksi.
Diperlukan waktu lama, 6 bulan atau lebih, untuk pulih dari operasi ini. Beberapa mengatakan butuh waktu sekitar 1-2 tahun untuk benar benar menyesuaikan diri dengan perubahan radikal ini. Namun wanita yang pernah menjalani operasi ini tetap dapat menjalani kehidupan bahagia dan produktif. Dengan latihan dan kesabaran, mereka juga dapat memiliki gairah seksual, kesenangan, dan orgasme.
Diskusikan dengan dokter atau perawat Anda tentang efek samping yang mungkin Anda alami. Seringkali ada pengobatan atau metode lain yang akan membantu. Karena merokok meningkatkan efek samping radioterapi, jika Anda merokok maka Anda harus segera berhenti.
Sebagian besar efek samping (kecuali untuk menopause dan ketidaksuburan) berhenti ketika pengobatan selesai. Jika Anda memiliki masalah dengan efek samping, bicarakan dengan dokter Anda atau perawat, karena seringkali ada cara untuk membantu. Pemberian kemoterapi pada saat yang sama seperti radioterapi dapat meningkatkan prospek kesembuhan pasien, tetapi dapat memberikan efek samping yang lebih buruk. Tim dokter Anda akan mengawasi efek samping ini dan dapat memberikan obat-obatan untuk membantu Anda merasa lebih baik.

1 komentar:

  1. Bagaimana untuk milagros untuk penderita kanker servik stadium 2b

    BalasHapus